Jakarta
--- Kurikulum 2013 tetap akan dilaksanakan sesuai rencana pada tahun
pelajaran 2013/2014. Penerapannya dengan menggunakan pendekatan bertahap
dan terbatas. Bertahap artinya kurikulum ini tidak diterapkan di semua
kelas di setiap jenjang, melainkan di kelas 1 dan kelas 4 untuk SD,
kelas VII untuk SMP, dan kelas X untuk SMA dan SMK. Dan terbatas
diartikan bahwa jumlah sekolah yang melaksanakannya disesuaikan dengan
sumber daya yang ada.
"SMA dan SMK seratus persen karena ada perubahan dari pendekatan penjurusan," ujar mantan Menkominfo tersebut. Mendikbud menjelaskan, perubahan jumlah sekolah ini dipengaruhi dengan keputusan untuk tidak menggunakan dana anggaran khusus (DAK) yang menginduk pada anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). "Jadi sekarang murni pakai anggaran yang ada di kementerian. Anggaran itu kan terkait size, jd biaya ikut size. Kita realistis saja," terangnya.
Adapun kriteria pemilihan sekolah yang dilakukan adalah dengan pendekatan faktor sukses sekolah tersebut. Tidak hanya sekolah negeri, sekolah swasta yang dipilih merupakan sekolah yang dianggap siap. Faktor kesiapan tersebut salah satunya dinilai dengan akreditasi. "Pemilihan dengan kriteria tersebut adalah wajar, untuk menumbuhkan kepercayaan diri," katanya.
Mendikbud hari ini telah melaporkan kepada Wakil Presiden Boediono tentang perkembangan persiapan implementasi kurikulum 2013. Nuh mengatakan, Wapres meminta agar persiapan tetap dilaksanakan dengan baik. Dan untuk teknis pengurangan jumlah sekolah ini diserahkan sepenuhnya ke Kemdikbud. (AR)
Sumber: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1218