Jakarta -- Pernyataan yang menilai bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terburu-buru dalam mempersiapkan Kurikulum 2013 ditolak oleh Wakil Presiden (Wapres) Boediono. Dalam kunjungannya ke Politeknik Media Kreatif (Polimedia), Jakarta, Minggu (31/3), Wapres mengungkapkan bahwa Kemdikbud telah merencanakan perubahan kurikulum ini sejak lama.
“Setelah saya beri dorongan sedikit, Kemdikbud berjalan full speed untuk melakukan perubahan yang cukup mendasar terhadap pola pengajaran, mulai dari SD sampai dengan SMA. Suatu sistem pengajaran yang berbeda dari sebelumnya,” ungkap Wapres.
Wapres menjelaskan, sistem pengajaran semacam ini sebenarnya telah dilakukan oleh banyak negara saat ini dan Indonesia tidak boleh tertinggal. “Intinya adalah memberikan pengajaran pendidikan kepada anak-anak kita untuk siap menghadapi kondisi akan datang. Lebih kreatif dan mampu menghadapi tantangan masa depan,” ujarnya.
Sebagai seorang guru, Wapres mengaku dirinya merasa terlibat langsung dan hatinya benar-benar melekat pada program ini. Ia mengungkapkan, pendidikan adalah kunci kemajuan bangsa di manapun dan dalam sejarah kapanpun. “Oleh sebab itu, sangat penting kita melakukan ini dengan baik, demi generasi muda kita di masa depan,” imbuh Wapres.
Wapres mengemukakan, perubahan pola pengajaran pada sistem pendidikan sangat menentukan kualitas generasi muda dalam menghadapi tantangan di masa mendatang. Ia menilai, jika pola pengajaran tersebut tidak segera diubah, tentu generasi muda Indonesia tidak akan mampu bersaing dengan rekan-rekannya dari berbagai negara yang telah mempersiapkan diri dengan dukungan dari generasi saat ini.
Untuk itu dirinya berharap, semua tim yang terlibat dalam mempersiapkan Kurikulum 2013 menganggap bahwa ini merupakan bagian dari pekerjaan besar bangsa. “Nilainya mungkin nanti akan terlihat setelah 5-10 tahun program ini berjalan. Anak didik kita akan semakin baik dan itu sebagian dari kerja keras kita semua,” ujar Wapres. (RA/WN)
Sumber: http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/1175
